A. Definisi
Menurut Jensen dan
Meckling (1976) dalam Rahmawati dkk. (2006) menambahkan bahwa jika kedua
kelompok (agen dan prinsipal) tersebut adalah orang-orang yang berupaya
memaksimalkan utilitasnya, maka terdapat alasan yang kuat untuk meyakini bahwa
agen tidak akan selalu bertindak yang terbaik untuk kepentingan prinsipal.
Prinsipal dapat membatasinya dengan menetapkan insentif yang tepat bagi agen
dan melakukan monitor yang didesain untuk membatasi aktivitas agen yang
menyimpang.
Informasi Asimetris (Asymmetric Information)
adalah suatu kondisi dimana ada satu pihak memiliki informasi yang lebih baik
dari pada pihak yang lain. Dalam konteks perusahaan, manajer memiliki informasi
yang lebih baik tentang kondisi perusahaan dibandingkan dengan investor yang
tidak terlibat dalam manajemen. Asymmetric information akan memunculkan masalah
salah pilih (adverse selection) karena investor tidak mengetahui dengan pasti
mana perusahaan baik dan mana yang buruk.
B. Tipe Informasi
Asimetris
·
Adverse Selection
Adverse selection
adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang
melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi
usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse
selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para
pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke
depan suatu perusahaan daripada para investor luar.
·
Moral Hazard
Moral hazard adalah
jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang melangsungkan atau akan
melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat
mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi
mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena
adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang merupakan karakteristik
kebanyakan perusahaan besar.
C. Peran Asimetris Informasi Terhadap Manajemen Laba
Asimetris informasi dapat mempengaruhi manajemen laba. Teori
keagenan (agency theory) mengimplikasikan adanya asimetris informasi antara
manajer sebagai agen dan pemilik (pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetris
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan
prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan
stakeholder lainnya. Dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika
terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi
perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham perusahaan. Sinyal
yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi
akuntansi. Keberadaan asimetris informasi dianggap sebagai penyebab manajemen
laba.
terima kasih...sangat bermanfaat blognya mbak....
BalasHapus